TNews, HALTENG – Salah seorang penguna jasa pelabuhan kelas II Weda, Iqbal, mengkritik keras lapangan penumpukan kontainer dikelola oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan.
Alasan dirinya kemudian menyoroti pelabuhan tersebut. Lantaran lapangan penumpukan kontainer tak memenuhi standar dipersyaratkan dalam peraturan. “Lapangan penumpukan di pelabuhan kelas II Weda tidak memenuhi standar sedikitpun, padahal pengelolaan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dipungut, “Ucapnya ketika dihubungi melalui sambungan telepon, pada Kamis, (4/4/24)
Dengan ditariknya PNBP, kata dia, harusnya adanya timbal balik yaitu perbaikan lapangan penumpukan kontainer oleh lembaga berwenang. “Tujuan PNBP itu untuk mendukung pembangunan, termasuk pembagunan lapangan kontainer, “Imbuhnya.
Olehnya itu, ia pun meminta kepada kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) II Weda, Febrianto D. Iskandar, agar berupaya mendatangkan proyek lapangan kontainer di Pelabuhan kota Weda. “Kepala KUPP harus melobi, jangan hanya duduk di jabatan lalu malas tahu dengan kondisi pelabuhan,” Timpalnya.
Sebelumnya diberitakan Puluhan kontainer milik PT. Pelni ditempatkan di pelabuhan kelas II Weda Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara tampak semberaut.
Bagaimana tidak, lahan disediakan untuk menumpuk sejumlah kontainer itu, lantainya tidak dialas dengan benton, diletakan begitu saja diatas tanah.
Bahkan ada pula kontainer disandarkan pada tanggul penahanan ombak, akhirnya sebagian tanggul pengamanan pantai terancam rusak.
Dari belasan kontainer berderet itu, 5 kontainer terindikasi kuat telah menjebol tanggul penahanan ombak, hal dikuatkan dengan adanya bongkahan-bongkahan tanggul dijumpai berserakan dibibir pantai.
Amat Wijaya